SURVIVAL for THEACHER
Cidahu – Gunung
Bunder, 26-27 Desember 2012
Siang
menjelang sore saya beserta teman-teman SA Karawang ( Pak Aziz, Pak Maul, Pak
Sopandi, Pak Imam Zay, Pak Jalal ) melakukan persiapan untuk menuju SABIN (
Sekolah Alam Bintaro ) dalam acara Pelatihan
Survival for Theacher. tepat jam 15.00 wib kami pun berangkat dengan
menggunakan Bus Agra Mas jurusan Kp.Rambutan dengan membawa ransel. setelah
naik di bus tsb ternyata di dalam penuh sesak
dg pr penumpang kami pun berdiri hinggga Kp.Rambutan, selama perjalanan
kami pun mengobati rasa jenuh dan capek selama berdiri sambil becanda di dalam
bus dan sambil makan cemilan yg dibawa. tak terasa kami pun tiba di
Kp.Rambutan, kami turun lansung mencari mushola terdekat untuk melaksanakan
sholat Ashar berjamaah. saat itu kondisi di sana sedang hujan, setelah
melakukan shlat kami bergegas mencari mobil jurusan Lebak Bulus, Alhamdulillah
kami pun langsung naik mobil, waktu itu maobil yang kami tmpangi adalah Bus
Kopaja ( Koatas Bima ). dengan sabar kami menuinggu bus itu jalan ada seorang
teman kami yang ingin membeli gorengan di pinggir jalan ( Laper kali ya
kedinginan..hehehehe :-) ) tak lama bus berjalan, tak kami sangka bus melaju
dengnkecepatan tinggi sampai semua penumpang yang berada di dalamnya loncat2
ditempat ( Per kali loncat..loncat ), kira-kira 30menit kami tiba di terminal
Lebak Bulus, kami naik lagi angkot yang arah Bintaro arah Sektor 9, kami turun
di Lotte Mart. hujan kiat deras kami berteduh di emperan toko sambil merebahkan
badan sejenak, setelah mengarungi perjalanan yang begitu mengesankan itu. tak
lama kami di jemput oleh kepala sekolah SA Bintaro pak Gigi namanya. kami
bersama beliau berangkat menuju SA Bintaro tak lama kami pun sampai di sekolah tersebut.
kami bergegas bergabung dengan teman-teman guru Sekolah Alam lain yang sudah berkumpul. kami istirahat
sejenak dengan melakukan sholat Maghrib dan Isya’ berjamaah. kemudian kami
berkenalan dengan teman2 guru sambil makan malam bersama.
Malam hari jam
21.00 wib di SABIN mengadakan Tausyiah bersama menjelang pemberangkatan ke
Cidahu-Gunung Bunder Bogor. setelah tausyiah selasai ada penimbangan barang
bawaan oleh pak Gigi ( Kepsek SABIN ) tujuannya agar mengetahui berat dari
barang bawaan supaya tidak melebihi
berat tubuh masing-masing.
waktu tidur pun
tiba, saya sudah tidak kuat menahan rasa kantuk yang saya alami. jam 02.00 dini
hari saya bangun dan mandi karena dr karawang sampai SABIN belum mandi ( hiiii…
Jorse ), rasanya segar setelah mandi dan sholat QL. jam 03.00 pagi pun tiba
saya dan teman2 yang lain bersiap2 untuk melakukan perjalanan menuju Cidahu dan
Gunung Bunder ( Trekking untuk Survival ) dengan menggunakan angkot. kita
berangkat dengan menggunakan 4 mobil angkot.
sebelum keluar tol
mobil mengisi bensin terlebih dahulu, setelah selesai semua mengisi bensin
mobil berputar-putar mencari pintu tol ( Lagi galau mas broo ), ternyata pntu
tolnya ada di depan Pom Bensin ( Aduh..aduh.. baru bangun tidur kali ya mang ).
kita mulai memasuki jalan tol, yang waktu itu masih sepi dan sedikit sunyi (
kuburan kali sepi…. J ). sekitar satu jam angkot yang saya tumpangi
sudah tiba di masjid Sukabumi kurang lebih 1 kilo dari arah pintu tol. saya
beserta rombongan melakukan sholat subuh dan istirahat sejenak sambil menunggu
rombongan yang lain datang. jam 06.00 pun kami melanjutkan ekpedisi ke Cidahu
trekking pertama yang akan kita daki. jam 08.00 saya dan rombongan tiba di
Cidahu, sebelum kea rah puncak mobil yang saya tumpangi ternyata tidak kuat
naik karena jalan yang di tempuh cukup sulit bagi mobil angkot dengan penumpang
yang banyak. akhirnya saya dan
teman-teman berhamburan keluarl saat mobil posisi nanjak berjalan mundur (
lontong…lontong…eh..salah..tolong…!!! ).
akhirnya saya dan
teman2 satu mobil keluar dan mencari batu untuk mengganjal roda mobil tersebut.
setelah semua aman mobil mulai berjalan kembali menuju puncak tanpa beban yang
berat, saya beserta teman2 berjalan sampai tempat yang sudah di tentukan (
puncak )
Di puncak saya
langsung di suruh makan pagi secepat mungkin sampai-sampai pipi kanan kiri saya
penuh dengan nasi (bayangkan kaya apa tuh jadinya….), karena teman guru dari
sekolah alam yang lain sudah siap Trekking. sambil menelan nasi saya mengikuti
brifing dari Pak Cahya selaku Fasilitator Trekking kali ini.
brifing pun
selesai saya pun meulai persiapan dan merapihkan ransel yang saya bawa. selesai
prepare setiap kelompok di panggil dan di bekali 2 potong singkong serta 1
lontong untuk perbekalan di jalan selama acara berlangsung ( Luaaaaarrr
Biasaaa….)
Trekking pun
dimulai dari Cidahu, saya berjalan bersama kelompok saya, waktu itu saya
mendapat kelompok 8 yang anggotanya gokil2 semua.( sudah karakter guru alam
kali yaaa ) sepanjang jalan ( kaya nyanyian aja nie ) kelompok saya ngobrol,
becanda, ada yang nyanyi adapula yang bergaya seperti penyiar radio ( luar
biasa nie pak Anto dr SADEK, Horas bahhh). kami semua harus berjalan sampai HM
63 dengan membawa tas dan ransel sendiri2.
tak hanya berjalan sambil menikmati
pemandangan, kami juga memunguti sampah yang berada di sepanjang jalur
pendakian dan melakukan oservasi terhadap tumbuh2an yang sudah di tentukan
dalam buku petunjuk. tak smua tumbuhan
kami temukan hanya 2 dari 6 yang ditentukan di buku tersebut ( Harendong dan
Begonia ). tumbuhan ini juga bisa di makan secara langsung tanpa harus di olah
dulu begitu pun dengan air yang berda di
gunung tersebut ( Subhanallah ya kekayaan Allah itu Luas tak ada yang bisa
menandingi-Nya ). sepanjang jalan itu saya dan teman2 hanya memakan tumbuh2n
itu kecuali mereka yang membawa bekal yang lebih. (fuuufff…. melas.com)
sebelum berangkat
kita sudah di beritau oleh Pak Cahya kalau ad kelompok lain yang istirahat sejenak tidak boleh di lewati
harus menunggu sampai mereka berjalan kembali, mungkin saking semangat yang tak
terbendung ( semangat ’45 kali broo)
saya dan teman2 satu kelompok tentunnya nylonong melewati kelompok lain yang
sedang istirahat. satu per satu mulai dari kelompok 7 sampai kelompok 2 ( luar
biasa awalnya jd buntut berakhir jadi kepala ). ketika menemukan kelompok
satu ada Pak Cahya di depan , kami pun
ditanya,( terjadi dialog )
Pak Cahya :”ini
kelompok berapa,?”
kel.8 : “kelompok
8 Pak !” ( dengan sereentak )
Pak Cahya :
“kenapa melewati kelompok lain?”
kel.8 : “istirahatnya
kelamaan pak!”
Pak Cahya : “
tunggu dulu mungkin Cuma istirahat” ( dengan nada keras )
kel.8 : “iya pak”
Pak Cahya : “ udah
sekarang ambilin tuh sampah yang di aliran kali sampai bersih “
kemudian
jalan tepat di belakang kelompok 1 dan di depan ada Pak Cahya. terus berjalan
sampai menemukan pos kita istirahat sejenak. kurang lebih 15 menitan kita jalan
lagi, kelompok 8 dapat teguran dan harus jalan sesuai urutan kelompok. terus
jalan sampai menemukan kawah ratu, subhanallah pemandangannya luar biasa ( Maha Besar Kekuasaan Allah ) di tengah
kawah masih terdapat kepulan asap yang masih aktif, banyak terdapat kandungan
belerang. saya dan teman2 yang lain pun berjalan melintasi kawah tersebut, dan
apa yang terjadi Masya Allah baunya luar biasa aroma yang begitu khas dari
kepulan assap tadi ( baunya minta ampun ) sampai memencet hidung baunya masih
terasa ditenggorokan, walaupun bau kita semua terpukau akan keindahannya. ada
yang berfotolah, ada yang cuci kaki lah wah pokoknya kaya orang katro deh (
maklum mang saya kan dari kampong ) seakan2 sampai tidak terasa lagi bau yang
menyengat hidung tadi ( bau dari gas belerang ). setelah selesai menyebrang dan
mengambil gambar saya mulai bergegas maju melanjutkan perjalannan. sebagian
sudah memulai perjalanan , kelompok 8 dan kelompok 6 tertinggal sampai akhirnya
kami semua ( kel.6 dan 8 ) tersesat dan itu masih di daerah kawah tadi ( kawah ratu ) kurang lebih 1 kilo
jaraknya dan itu pun medannya lumayan menguras tenaga. saya dan teman2 yang
lain bergegas memutar arah dan kembali ke kwah ratu lagi. ternyata di kel.6 (
kel. akhwat ) ada salah satu anggotanya yang cedera, kaki kanan kram, tak lama
team medis pun tiba untuk memberikan sedikit pertolong i an kami menunggu
lumayan lama waktu itu kami belummelaksanakan sholat ashar dan jam menunjukkan
pukul 16.00, setelah 40 menitan kami berjalan lagi tak lama ibu tadi ( ibu-ibu
waktu itu yang cedera ) kesakitan lagi sampai tidak bisa berjalan, kami berhenti
lagi dan mencoba membantu menenangkan. akhirnya sebisa mungkin ibu2 yang lain
memberikan pertolongan dengan cara di urut ( karena team medisnya laki-laki ).
kelommpok saya ( kel.8 ) mencoba sedikit membantu dengan membuat tandu darurat,
akan tetapi ibu itu tidak mau di tandu ( malu kali ya ). akhirnya sekitar 30
menit merasa kesakitan sedikit demi sedikit bisa berjalan. terus kami berjalan
sampai menemukan sumber air yang bisa kita pakai untuk berwudlu. sesampainya di
sana tak jauh dari basecamp kami menemukan sumber air dan kami pun bergegas
melaksanakan sholat jama’. selesai sholat perjalanan pun ilanjutkan..
Pas
waktu maghrib waktu itu,saya da teman2 taddi tiba di basecamp dangan rasa
senang campur sedih, kesel, capek ( campur aduk deh ) agak sedikit terobati
bisa bertemu dengan panitia. setelah sampai dilokasi saya mendapatkan instruksi
dr Pak Cahya, untuk membuat Shelter ( bivak ) untuk bermalam, tempatnya pun
sudah di tentukan.
saya
terkejut ketika ad peraturan tidak boleh membawa sleeping bag, jaket, cemilan, kopi, semua yang saya
bawa dari rumah tidak di perkenankan di bawa. yang boleh hanya senter, jas
hujan, ponco, alat masak pisau dan tali, bahan masak pun kita hanya di
perbolehkan membawa garam saja untuk pengganti nasi kita di bekali 1 potong singkong.
kelompok
saya pun bergegas menuju tempat yang sudah di sediakan,langsung menetralisir
tempat untuk pembuatan Shelter. sebelumnya kami merapikan tempat untuk
melaksanakan sholat maghrib jama’ bersama dan sesudah itu baru mendirikan
Shelter.
sebelum
memulai pembuatan Shelter saya mengusulkan untuk membagi kelompok , ada 2
kelompok, yang pertama membuat makanan dan yang kedua membuat Shelter. kami pun
melaksanakan sesuai tugas masing2. Shelter selesai makanan pun siap di sajikan.
menu malam itu sangat special sekali dengan master chef yang handal. dengan
perpaduan bumbu yang mantap meses dan garam makanan pun jadi terasa nikmat,
rasa yang begitu uasin dan tambahn coklat yang melekat dilidah ( silahkan coba
sendiri yaaa… J ). tak ada
makanan yang bisa di makan selain singkong
klatsin ( coklat asin ). singkong pun habis di makan, perut kenyang mata
merem sampai pagi JJJ
Malam
yang panjang di Gunung Salak, tidur serba salah bangun salah ga tidur salah,
malam yang begitu dingin tidak memakai jaket hanya beralaskan matras dan ponco
( dingiiinnya mas broo cobain dah sendiri). pagi pun tiba jam
05.00 kaki terasa di bius di
cubit tak terasa di pikulpun juga, saking dingin nya membuat tubuh terasa kaku.
saat ambil air wudlu di kali rasa dingin pun makin bertambah. sholat pun dilaksanakan sambil merasakan kedinginan yang
luar biasa. sholat selesai cacing2 perut berkeliaran ( laper kali mas broo )
ternyata masih tersisa singkong yang belum di masak. akhirnya team konsumsi
segera melaksanakan tugasnya. kali ini singkong dinikmati dengan nikmat tak
terasa asin berlebih ukurannya pas. selesai makan Sheter pu kami buka sambil
menunggu instruksi dari panitia. tak lama kami di suruh pindah tempat dan di
suruh buat Shelter lagi, kami pun membuat Shelter lagi dan istirahat sampai
panitia memberikan perintah.
jam
09.00 panitia memberikan instruksi kami berkemas dan membersihkan tempat
yang kita buat shelter. 09.30 semua
kelompok mulai berjalan menuju gunung bunder Bogor. sebelum berangkat saya
mendapatkan makan yang sangat spesial yaitu memakan cacing hidup, begitu pun
dengan peserta yang lain tanpa kecuali.
Perjalanan
pun dimulai, trek yang kita lalui sangat santai tak ada tanjakan yang saya
temui. di tengah perjalannan kami di sambut dengan hujan rintik2 yang
sebelumnya di selimuti kabut hitam. hujan pun seakan malu dengan peserta
Survival, kadang hujan terkadang terang. terus berjalan sampai titik darah
penghabisan.
jam
14.00 siang semua peserta tiba di gunung bunder tepatnya di hutan pinus.
sambari istirahat sejenak panitia membarikan sekarung buah rambutan. setelah
menikmati beberapa rambutan semua peserta Trekking di kumpulkan untuk melakukan
upacara penutupan. upacara pun berjalan
tak lama salah satu dari peserta akhwat jatuh pingsan dan segera di evakuasi.
acara pun tetap berjalan walau terhenti
beberapa menit. saat pemberian amanat Pak Cahya menyampaikan ( selaku Pembina
upacara ) bahwasanya kita selaku guru Sekolah Alam wajib menjaga alam dan itu
pun tidak hanya menjaga harus merawat dan mencintai alam yang ada di sekitar
kita.
Selesai
pemberian amanat dari beliau, acara yang terakhir adalah penyematan sleyer dan
pemberian sertifikat untuk ke semua SA yang ikut waktu Trekking kemarin (
SABIN, SADEK, SASI & SAKA ). dan kebetulan yang jadi perwakilan dari SAKA
saya ( Arie ) untuk penyematan sleyer dan sertifikat “Trekking & Survival” . Acara yang di tunggu-tunggu tiba,semua
peserta di suguhkan makanan penggugah selera yaitu “SATE”. dengan lahapnya saya menghabiskannya
tanpa sisa sedikitpun (Alhamdulillah ). acara makan bersama pun usai saya dan
teman2 dari SAKA pamit untuk melakukan perjalanan kembali ke asal kota
Karawang.
Saya
pulang bersama Pak Asmuni beserta teman2 dari SAKA. badan lelah perut kenyang di mobil pun semua
tertidur kecuali sopir ( bisa nabrak boss klo sopirnya tidur ). sesampainya di parung saya berpamitan dengan
teman2 dari SABIN termasuk Pak Asmuni dan melanjutkan perjalanan ke terminal
baranang siang Bogor. sesampai di terminal saya menuju ke mushola yang berada
di belakang terminal untuk melaksankan sholat ashar jama’. seusai itu saya pun
bergegas mencari mobil jurusan Karawang dan Alhmdulillah ketika itu langsung
naik ke Bus jurusan Karawang. dengan membeli sedikit gorengan untuk mengganjal
perut yang mulai berkumandang (adzan kali mas broo ). jam 17.15 bus pun mulai
berjalan dan saya mulai tertidur. perjalanan Bogor-Karawang lumayan lama kurang
lebih 2 jam. sekitar jam 20.00 saya tiba di karawang.
Perjalanan
yang sangat mengesankan bersama teman2 SABIN, SADEK, SASI & SAKA.
Karawang,11
Januari 2013
Arie